(for the broken ones who still whisper to the sky)
setiap huruf doa penderita
berdenyut di frekuensi langit paripurna
suara tercekal adalah jarum nano
menyusup sirat-sirat arasy
bergulir membelah kabut
tasbih malaikat
menyimpang dari protokol
rukuk para nabi
lalu mendarat darurat
ke meja ‘urgent’
Yang Maha Kuasa.
[anotasi kaki hadis]
"bahkan angin pun menahan nafas
ketika pinta penderita menyentuh dinding langit”
[arsip sejarah]
tahun-tahun lelah
menggelinding lebih lamban
ketimbang unta Ramsis
walakin lebih cepat
dari panah Merneptah
dalil-dalil menyiratkan
Nil masih memangku
bekas jari Musa menarah
lapisan sedimen waktu
ketika doa teraniaya bangkit
langit memakai busana besi
siapakah berani menghadang
pedang tanpa gagang
dihunus dari mulut
orang tak punya
kecuali Tuhan?
(“Doa orang yang dizalimi tiada hijab antara dia dengan Allah” – HR: Bukhari & Muslim)
Nur Cahya