(aku pulang)
sayunon berkisah sayu(p)
tentang momen kanak-kanak kami yang gembira
ia berdansa jelas di mata
hatiku tiba-tiba digenangi air mata.
dulu, Sayunon teman akrab bermain
disambutnya ketawa gimnastik kami memintas angin
dikuaknya dada bagai luas padang kami berenang
diberinya batang besar dibuat kuda tenggelam
setelah lelah ia menghantar kami pulang.
dahulu, Sayunon jeti sekampung yang kaya dan pemurah
diumpan dalam bubu baung dan udang galah
lampam dan haruan dihanyutnya ke mata pukat
lais lumpis penuh di kantung rambat
gemuk siput dan ketam pula dijadikannya jamu keriangan pagi para ibu
selain pakis dan rebung yang gebu.
kugali luah lesu bicara lantaran lama tak berjumpa
Sayunon nyata terluka
sebab pisau rakus materialis dan kuku hitam individualis
mengajak haloba estet meranap tanah hulu yang cantik
mengupah warga kurang terdidik
racun segala sisa dituang sesukanya dalam tubuhnya yang makin kurus bernanah perit
bayangkanlah betapa sakit.
kami sama-sama menangis pedih
malangnya suara kami kecil di sini
sebab itu aku tulis sajak ini biar dunia mengamati
apa yang telah mati dan bakal mati beberapa tahun lagi
lalu Sayunon bukan saja 'kan mengingati memori antara kami
tapi kamu semua yang bertandang menghulur sanubari.
J.r Jel